LOVE

| | |

Apa Arti Cinta Mimmosa pudica?

by Taufik Rahmadani

اسلام عليكم ورحمة الله وبركا ته

(wah kalau soal cinta, jangan gemetaran ya!)

Cinta, C-I-N-T-A, 5 huruf yang populer bagi para remaja. Sesuatu yang pernah dialami oleh setiap manusia. Sesuatu yang sudah ditanamkan oleh sang Maha Kuasa pada hati setiap manusia. Aneh tapi nyata…, nyata tapi indah…, YYY eciyeh….
            Sedangkan Mimmosa Pudica adalah tanaman putri malu. Tanaman yang sensitif pada sentuhan, itulah yang dinamakan iritabilitas(wetseh…). Atau juga sering kali orang-orang awam menganggap tanaman itu malu bila disentuh.
            Pengertian cinta menurut kamus adalah sayang sekali, perasaan empati/sayang/peduli pada seseorang  yang sudah ada di benak hati. Tidak semua orang mengetahui definisi cinta menurut sastra, tetapi mengetahui bagaimana rasa cinta itu.
            Memang cinta yang dialami setiap orang itu berbeda-beda. Beda waktunya, beda jenisnya, beda cara penanganannya, dan beda pandangan. Ada orang yang sudah bercinta saat umur kelas 6 SD, 1 SMP, 2 SMP, 3 SMP, bahkan baru SMA baru merasakan cinta. Kapan dimulainya cinta itu tergantung pubertas dan yang pasti lingkungan. Jikalau lingkungan sekitar banyak remaja yang berpacaran maka diri seorang akan penasaran dan terpengaruh. Jikalau lingkungan sekitar orang-orang alim, maka diri seorang akan malu jika berpacaran. Mungkin tanggapan dari seorang ustad pada remaja-remaja yang sudah berpacaran semisal ini “Astaghfirullahaladzim, apa yang telah kamu pearbuat nak…, apa pacaran itu. ., tak dibolehkan sebelum nikah!, apalagi berpegangan tangan…, dosa nak…, dosa…T,T., sesungguhnya bukan mata itu yang buta tapi hati di dalam dada yang buta, segeralah bertobat, jangan bermaksiat, angkat tangan istighfar….istighfar….istighfar” bah.., iya sih kata pak ustad benar, tapi bagaimana lagi, itukan sudah bosan didengar remaja. Kalau Sule mah tanggapannya simpel banget, begini “PRIKITIEW…..” haha, apalagi kata Tukul “NO COMMENT”, Kalau orang bijak ya tanggapannya “Cinta itu wajar, sepandai-pandainya rayuan, cinta tetap di hati” ouh menusuk hati sekali…., Kalau tanggapan dari Dalton ya begini “Apabila atom cinta seseorang sudah menyatu dengan atom cinta orang lain maka akan terbentuklah molekul cinta yang sifatnya sudah berbeda dari induknya” hem terlalu teoritis, kalo tanggapan Darwin ya aneh, begini “manusia adalah keturunan monyet/kera, maka cinta seseorang bisa disebut cinta monyet” bah, maaf, bukannya monyet itu kutukan Allah pada orang-orang Yahudi dulu yang tidak mau solat jum’at!, bah.., penulisnya sok alim, ini ada satu lagi tanggapan yang lucu dari kakek nenek kita “ngono yo ngono ning(nanging) ojo ngono…” wkwkwkwkwk. Jenis cinta, homo, hetero(laki-perempuan), lesbian. Kalau orang normal sih hetero, tapi dewasa ini juga ada yang homo, lesbian. Wah…wah…wah kasus ini. Kalau homo itu seperti kaumnya Nabi Luth yang menyukai laki-laki lain, ih.. mungkin kita jijik ya…, tapi bagaimana lagi Allah sudah menggariskan semuanya. Kalau lesbian itu contohnya yang di tv itu, menikah dengan perempuan, akhirnya ketahuan bahwa yang lakinya itu perempuan.
            Ah sudahlah, kembali ke judul tadi. Maksud judul di atas adalah buat apa sih cinta kalau malu-malu. Malu menerima ataupun malu menolak. Cinta kalau malu menolak (menerima dengan tak ridho) itu rasanya tidak full love, hanya setengah hati bukan sepenuh hati. Kalau mau menolak ya tolak saja dengan cara yang sopan, jangan dengan bearat hati menerima, misal ”Bukannya saya mau menolak atau menerima, tapi saya belum ingin berpacaran, kita teman biasa saja ya…” tuh gampang kan. Juga kalau mau menerima ya jangan malu malu, asal kamu suka lho ya, missal “Iya, memang manusia itu punya rasa cinta, kamu cinta aku aku juga cinta kamu” atau kalimatnya terserah anda. Khusus untuk kaum hawa, hati-hati dengan rayuan gombal laki-laki, kamu pasti tahu sendiri lah. Pokoknya cinta itu tak usah malu, memang sih malu itu salah satu cabang keimanan, tapi ingat all up to you, don’t shy to speak, control yourself when you falling love.

  Nama Pena: Artechno Manshurin

»»  READMORE...

0 komentar: